Kamis, 22 April 2010

Cerpen "Itu bukan Aku kalau Aku bukan Itu"


Mungkin hanya aku yang tahu kalau sebenarnya Tarno, pemuda kampung yang dekil dan lugu itu sebenarnya punya rasa kepada Susi, gadis belia kembang desa yang menjadi incaran para pemuda lain di desa dekat pantai itu.
Kala itu senja tiba menyelimuti desa yang tentram, indah,asri dengan ribuan pohon nyiur baris berbanjar sambil melambaikan tamgan berjemarinya. Tejo berjalan menuju Susi yang sedang duduk sendiri di bekas potongan pohon kelapa sambil menatap garis horison pantai, kurang dua langkah Tejo sampai ke susi, tiba-tiba di berbalik arah, dengan lari kecil Tejo pergi menjauhi Susi, entah kenapa? Tapi aku tahu kalau tejo merasa kalau itu belum saatnya Tejo mengatakanya, itu bukan pertama kalinya yang dilakukan Tejo, berulang-ulang dia selalu menundanya dengan alasan yang sama, aku tahu kalau itu membuat beban di fikiranya, tapi mau gimana lagi, Tejolah yang berperan kali ini.
Tepat jam 08.43 WIB, mungkin ada hawa lain di benak Tejo kala itu malam yang dingin tak seperti biasa, dia berfiki,merenung dan memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju pantai berbatu, dimana ia sudah membuat janji sama Susi.
Di bawah pohon kelapa yang banyak berbuah yang di terangi oleh sinar telur dadar, Tejo dan Susi duduk berhadapan, di tangan tejo ku lihat seikat bunga mawar merah yang telah ia rangkai sejam yang lalu, tejo membuka mulutnya seolah-olah akan menyampaikan sesuatu pada Susi, tiba-tiba........
(bersambung )

1 komentar:

Unknown mengatakan...

posting ditambahi lagi....,kalau perlu karya-karya lukis kamu dipajang di sini....